Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2019

Apa yang Harus Dipeluk ?

Memeluk bukan hanya persoalan rindu, ia juga memberi makna berupa tanda "penerimaaan" . Pada kehidupan, kita perlu memeluk dualisme dan hukum alam tentunya, merekalah yang membuat hidup ini berputar namun tetap pada suatu poros berupa penerimaan. Dualisme kehidupan salah satu contohnya adalah sifat negaitif dan positif, ia ada ditiap manusia agar dapat memanusiakan manusia. Tentu, manusia dapat merasa marah, risau, was-was, bahkan curiga. Disisi lain, sifat-sifat positif seperti sabar, toleran, penuh kasih sayang juga harus mulai dibangun agar semua penuh dengan seimbang.  Kebanyakkan orang akan mengatakan bahwa sifat negatif harus dibuang jauh-jauh, dikesampingkan, kalau bisa dilenyapkan. Namun, sebagian prespektif lain berbicara bahwa kehidupan diciptakan dengan segala keseimbangan. Sifat baik dan buruk tentu merupakan keseimbangan yang harus dipeluk agar dapat perwujudannya sebagai bentuk penerimaan. Tidak dipungkiri, dalam menjalani suatu pesoalan rasa marah atau curiga d...

Saat Kita Berkomentar

Kehidupan selain menunggu tentu akan menghasilkan pilihan-pilihan, semua bergantung pada pemillik sanubari entah memilih sesuai kebutuhan atau memilih seesuai keinginan. Mengomentari hidup orang lain dapat dikategorikan sebagai pilihan. Tapi, dalam koteks mengomentari harus ada batasan-batasan. Batasan ini lah yang terkadang sulit untuk dimengerti karena sejatinya mengomentari sudah bukan pilihan namun menjadi kebiasaan. Untuk sekarang-sekarang ini bisa kita lihat sederet jumlah artis yang terseret kasus narkoba. Sebagai contoh yakni salah satu pelawak srimulat yang bernama Nunung. Disini ada banyak aspek yang bisa kita ambil sebagai orang yang tidak mengenal Nunung secara langsung. Semisal, ketika berita itu keluar netizen  sudah ramai membicarakan bahwa suaminya lah yang menyeret Nunung untuk mengonsumsi. Tapi buktinya? Nunung memberikan keterangan sebaliknya. Entahlah siapa yang harus dipercaya, sing penting orang-orang yang telah berkomentar sebelum ada keterangan tersebut seb...

Mengapa perlu Menunggu ?

Menunggu adalah kegiatan yang mengabadikan tiap perasaaan dan memaksa lenyap semua prasangka buruk. Saat menunggu, kita akan menautkan harap, merajut angan, dan bersimpuh pada kenangan serta merindukan kepastian. Tapi tidak ada yang harus dipercepat. Nyatanya, menunggu akan membuaut manusia-manusia menjadi dewasa, meyakini skenario tuhan, dan belajar menggantung harap tidak disembarang tempat. Menunggu menjadikan pribadi lebih sabar dan mengerti bahwa ada banyak momen-momen menuggu di kedepannya sepeti menunggu kelulusan, menunggu jodoh, menunggu sukses dan tidak lain detik-detik itu diisi dengan usaha, kebijaksanaan, dan doa syahdu.  Kalau benar, hidup kita adalah proses menunggu selalu ada perencaan untuk kedepan dan sisa waktu untuk mewujudkannya tidak lain ada masa emas ini, masa menunggu. Semua momen akan menjadi waktu tunggu, dan masa tunggu akan menjadi momen-momen biasa di hari mu. Ingat! setiap kamu menunggu pasti ada yang ditunggu, pasti ada yang datang. Lihatlah ...

Ketika Perjalanan Sudah Berakhir

Mengenal kematian dirasa menakutkan. Padahal, kematian adalah salah satu keharusan dalam menggapai dualisme kehidupan bagaikan Ying and Yang . Apalagi, manusia berusia muda ia terlalu takut atas cita-cita yang dianggap masih terlalu jauh untuk digapai. Namun, bagaimana perasaan para pejalan yang lebih lama menempuh? Telah melewati setengah kehidupan saja belum tentu sadar sembari ditinggalkan lebih dulu oleh teman-temannya. Maka dari itu, rasanya akan sama. Menakutkan . Rasa takut mana mungkin pandang usia, entah tentang masa lalu atau yang akan datang.  Menempuh kehidupan akan terasa seperti roda berputar atau roller coaster,  ia tidak memiliki sudut tapi kerap kali ada yang merasa tersudutkan. Itulah guna mengenali arti kematian, membuat kian mengerti tentang makna sesungguhnya dari roda dan bagaimana bisa terasa tersudutkan. Disisi lain, Kematian dapat diibaratkan sebagai cermin. Cermin yang merefleksikan jati diri serta bayangan semu yang berisi rahasia hidup. T...

Dan Kopi

Lagu yang berputar lewat radio dan angin dingin serta denyut-denyut mesin ketika dalam mengurai sebuah kisah. Ditemani televisi tua hampir rusak, bergambar rerintik-rintik hingga menyisakan tualang dalam menerkanya. Kau pun tenggelam dalam lamunan menepi dn terhuyung kelimpungan bercampur gula dan segala pilu seseorang.  Keseterdiaan membuatnya lupa; ingat akan belahan jiwa yang kini meninggalkan dalam ketenangan. Merindukannya dalam kitab-kitab suci, mendoakannya dalam dengkuran malam dan diam atas sisa pertanyaan terpuruk dalam igauan semata. Amirta 

Kata Siapa Kopi Tidak Berbahagia ?

Adalah teman seorang bapak, kopi hitam pada gelas transparan bening, sedang merindukan masa muda dan teman bermain seperti narkotika yang sesekali menguasai diri. Adalah bahagia telah terhenti ketika sadar : Tidak ada yang lain, aku hanya perlu kopi karena dia mengingatkan bahwa kenangan akan melulu pahit jika tanpa harapan. Sebab, kenangan hanya mengharap kosong; memundurkan waktu, meminta mengulang. Kopi, temanku, kau merupakan rezeki Tuhan untuk orang-orang lemah sepertiku. Jadi jangan pergi; orang-oran mulai tua akan sedikit lupa. 6 Januari 2017  Amirta * sudah dipublikasikan dalam wattpad @amirtasyifa 

Kalau Kopi Sudah Habis

Hangatnya merupakan dingin menentramkan, menyusup kerinduan pada harum, dan menautkan kesetiaan disetiap cangkir minum. Dirinya hilang secara rela; meluruh hening bersama sakit. Menemani tiap raga; menatap dalam pekat agar bisa meresap gundah. Di taman pada sore senja, ia paling bersabar. Entah menyesal, atau kesal selalu ada keluh pada tetesnya. Dan kalau dibilang hitam, ia akan hilang. Sebab jarang sekali berbahagia teman ngopi-mu. Bapak tua pun bercengkrama karena mengenang, perempuan buta pun memesan karena merindu. Sebab jarang ada yang berbahagia. Tanyakan saja, teman ngopi-mu. 5 Januari 2017  Amirta *dipublikasikan juga dalam wattpad : @amirtasyifa

Definisi Kopi

Kopi dengan segala hangatnya adalah tempat berdiam paling lembut Dan kearifan pada setiap harumnya adalah setia paling sesal. 4 Januari 2018  Amirta *dipublikasikan juga dalam wattpad : @amirtasyifa

Bersama Kopi

Sepeninggal pagi buta tidak ada cerita yang dapat dibagi, hanya sisa-sisa angan pada malam dan hal lain mengambil alih. Sambil menyantap kopi, kaupun menembatkan sebuah harap. Menjauhi diri dari ramai, lalu bergegas mencuri sunyi. Selebihnya kau sisakan dalam cangkir, meniadakan manis ditiap bubuk dan berkemas, bergegas pulang. Pun pekatnya mengasihani esok, menciptakan harum untuk dihirup. Meresahkan raga merasuk sukma. Kecuali kopi-mu, hangat sepanjang pagi. 4 Januari 2017 Amirta * dipublikasikan juga dalam wattpad : @amirtasyifa