Hangatnya merupakan dingin menentramkan, menyusup kerinduan pada harum, dan menautkan kesetiaan disetiap cangkir minum.
Dirinya hilang secara rela; meluruh hening bersama sakit. Menemani tiap raga; menatap dalam pekat agar bisa meresap gundah.
Di taman pada sore senja, ia paling bersabar. Entah menyesal, atau kesal selalu ada keluh pada tetesnya. Dan kalau dibilang hitam, ia akan hilang. Sebab jarang sekali berbahagia teman ngopi-mu. Bapak tua pun bercengkrama karena mengenang, perempuan buta pun memesan karena merindu. Sebab jarang ada yang berbahagia. Tanyakan saja, teman ngopi-mu.
Dirinya hilang secara rela; meluruh hening bersama sakit. Menemani tiap raga; menatap dalam pekat agar bisa meresap gundah.
Di taman pada sore senja, ia paling bersabar. Entah menyesal, atau kesal selalu ada keluh pada tetesnya. Dan kalau dibilang hitam, ia akan hilang. Sebab jarang sekali berbahagia teman ngopi-mu. Bapak tua pun bercengkrama karena mengenang, perempuan buta pun memesan karena merindu. Sebab jarang ada yang berbahagia. Tanyakan saja, teman ngopi-mu.
5 Januari 2017
Amirta
*dipublikasikan juga dalam wattpad : @amirtasyifa
Comments
Post a Comment