Mengenal kematian dirasa menakutkan. Padahal, kematian adalah salah satu keharusan dalam menggapai dualisme kehidupan bagaikan Ying and Yang. Apalagi, manusia berusia muda ia terlalu takut atas cita-cita yang dianggap masih terlalu jauh untuk digapai. Namun, bagaimana perasaan para pejalan yang lebih lama menempuh? Telah melewati setengah kehidupan saja belum tentu sadar sembari ditinggalkan lebih dulu oleh teman-temannya. Maka dari itu, rasanya akan sama. Menakutkan. Rasa takut mana mungkin pandang usia, entah tentang masa lalu atau yang akan datang.
Menempuh kehidupan akan terasa seperti roda berputar atau roller coaster, ia tidak memiliki sudut tapi kerap kali ada yang merasa tersudutkan. Itulah guna mengenali arti kematian, membuat kian mengerti tentang makna sesungguhnya dari roda dan bagaimana bisa terasa tersudutkan. Disisi lain, Kematian dapat diibaratkan sebagai cermin. Cermin yang merefleksikan jati diri serta bayangan semu yang berisi rahasia hidup. Tetapi, rasa takut kembali menyelimuti, membuatmu bungkam tuk bicara, bungkam tuk mengenal. Sementara itu, tidak ada yang lebih dari kematian, selain menjadi arah untuk hidup yang lebih baik.
Amirta
inspired by Gede Prama, Asrul Sani.
Comments
Post a Comment