Memeluk bukan hanya persoalan rindu, ia juga memberi makna berupa tanda "penerimaaan" . Pada kehidupan, kita perlu memeluk dualisme dan hukum alam tentunya, merekalah yang membuat hidup ini berputar namun tetap pada suatu poros berupa penerimaan. Dualisme kehidupan salah satu contohnya adalah sifat negaitif dan positif, ia ada ditiap manusia agar dapat memanusiakan manusia. Tentu, manusia dapat merasa marah, risau, was-was, bahkan curiga. Disisi lain, sifat-sifat positif seperti sabar, toleran, penuh kasih sayang juga harus mulai dibangun agar semua penuh dengan seimbang.
Kebanyakkan orang akan mengatakan bahwa sifat negatif harus dibuang jauh-jauh, dikesampingkan, kalau bisa dilenyapkan. Namun, sebagian prespektif lain berbicara bahwa kehidupan diciptakan dengan segala keseimbangan. Sifat baik dan buruk tentu merupakan keseimbangan yang harus dipeluk agar dapat perwujudannya sebagai bentuk penerimaan. Tidak dipungkiri, dalam menjalani suatu pesoalan rasa marah atau curiga dapat menenggelamkan bentuk pemikiran-pemikiran jernih tanpa prasangka. Pada akhirnya, finalisasi kesimpulan dan tindakan tentu diputuskan melalui sifat positif sehingga kita dapat membuang jauh-jauh penyesalan yang dapat mendatangkan rasa bersalah dikemudian.
Memeluk hukum alam mungkin adalah bentuk dari rasa syukur dan kesadaran bahwa manusia memang dalam hidupnya tentu memiliki kekurangan-kekurangan. Banyak hal dirasa ingin diubah tetapi pasalnya tidak bisa dan menjadi tidak lumrah jika diubah. Sebagai contoh, kian hari banyak sekali manusia-manusia yang berlomba untuk menjadi cantik sampai pada tahap merubah pemberian Tuhan kepada dirinya. Hal ini sebaiknya tidak dilakukan, karena Tuhan Maha Baik maka Ia pasti memberikan yang terbaik. Pasalnya, terkadang cemooh atau komentar manusia lain sering menenggelamkan kita pada samudera pengharapan dan pengandaian yang tidak jelas ujungnya. Maka dari itu, memeluk dualisme dan hukum alam menjadi salah satu jalan agar rasa syukur dan kesadaran selalu membuka rasa penerimaan dan keseimbangan.
Comments
Post a Comment