Skip to main content

Malam dan Kebahagiaannya

Kebahagiaan Dalam
Bentuk yang Tidak Menyenangkan

    Langit malam penuh dengan sekelompok bintang, ada yang menyendiri, ada yang memutuskan untuk tidak bersinar padahal ia tetap setia pada posisinya. Sejuta hari telah dilewati jiwa yang mengisi kehidupan seorang bintang, tapi sinarnya yang terlalu sedikit tidak mungkin mencapai sosok yang benar-benar ia ingin sinari, ‘Andai jiwa ini ada ditubuh kehangatan malam yang bersinar luas –menjadi dirimu, Bulan.’ Kehangatan bulan mulai menyoroti wajah bintang mungil dan kecil itu, ‘Hidup terlalu banyak seandainya…banyak hal yang membuat jiwa menjadi lebih redup termasuk kata-kata pengandaian…’

    Bulan ternyata mempunyai jalannya sendiri untuk bisa menerima keadaan yang ‘kurang’, ia tidak dianugerahkan sinar miliknya sendiri; ia hanya meminjamnya dari sosok baik Matahari. Namun, keadaan tidak menyenangkan ini bukan untuk tidak dibahagiakan. Dari sinar itu, ia sadar mengenai bahagia-bahagia yang terlalu sering bersembunyi bahkan dalam bentuk yang tidak pernah diharapkan siapapun. Suatu siklus yang dimiliki Bulan, mulai dari bentuk penuh, sabit, separuh tubuhnya, dan sebagainya –bahkan menjadi hal yang tidak selalu utuh bisa menjadi kebahagiaan bagi sang Bulan.

Kebahagiaan dapat bersembunyi kemudian ditemukan tanpa harus dicari –somehow, it’ll find its way for the one who always believes. Kita terlalu sering mendapat bentuk menyenangkan dari kebahagiaan; sampai kita tidak menyadari kadang kebahagiaan datang dari sesuatu yang kurang menyenangkan. Jika nanti, kita menemukan hal yang kurang menyenangkan, mulailah percaya bahwa kebahagiaan akan datang selanjutnya. Jika nanti, itu menjadi terlalu sulit bersedihlah dan jangan berhenti untuk kembali percaya –percaya bahwa berbahagia tidak pernah serumit itu. Kalau kata Mr Ping dari Film Kung Fu Panda, ‘To Make Something Special, You Just Have To Believe It’s Special’ and that works for happiness too. Tidak pernah ada rahasia untuk bisa berbahagia dalam setiap kesempatan: You just have to accept and start to believe.

Comments

Popular posts from this blog

Ungkapan dari (tanpa) Suara

Bagaimana mendengar sebuah rahasia yang tidak pernah bersuara?  Kaki manusia menapaki permukaan bumi, sebuah kenyataan bahwa gravitasi dan kerendahan hati menjadi ‘awal’ untuk mengukir perjalanan hidup lebih meringankan. Segala arah yang dituju merupakan pertimbangan dan pemikiran dari kebutuhan atau keinginan. Kemudian, manusia akan bercerita mengenai perasaannya sebagai jawaban dari sebuah perjalanan. Ya, tujuan tidak selalu berwujud tempat, perasaan selalu mampu mengambil alih kedudukan dari keindahan yang terlihat. Beberapa tempat singgah pun kelak menjadi kenangan dan pemandangan adalah teman berbicara –sudah pukul berapa? Malam? Siang? Atau pagi? –mungkin… begitu. Melangkah pada kehidupan, seperti berjalan tanpa alas kaki; kita mengetahui dan merasakan apa yang kita pijak –bahkan jika sudah terasa hambar . Merencanakan sesuatu pun akan terasa sebagaimana mencari jalan keluar dalam hutan belantara; kita tidak pernah tahu apa yang sebenarnya telah hadir menunggu. Begitu cara m...

a Firstborn Child

#1 Lesson  :  We all have our moments. So do not get upset when someone is faster than you.  There are a lot of stages of life, from you are born until your time to leave. Not so long ago, I have just graduated. Some pages of my story have been filled with much joy, happiness, laughter, and love. Sometimes, sadness and remorse are meant to exist. In yours too. We simply learn from what we are all going through and eventually we will grow, become so much more than now. Graduated at 21 years old is just a common thing. On the other hand, my sister finished her bachelor’s degree in her twenty at the same time as me.  From there, so many things gradually change. Fastly, she has joined a company that my father owns. Small talks that happened, comments, and jokes are just related to their works’ surroundings. I feel left out. At the time, thinking if I am not choosing this major, I shall join the company too. This kind of destiny somehow making me think less of myself. Ins...

The Tall Building Without Capacity

Bangunan menjulang tinggi berlomba mencapai langit; karena tanah yang dibeli tidak cukup luas untuk bisa menampung keinginannya. Tersusun ruangan-ruangan dengan segala bentuk, ada yang lebih luas juga ada yang lebih sempit, tapi tetap saja semua terkesan cukup jika barang-barang yang dibeli bukan karena rasa tamak –bukan sebatas keinginan semata. Saking tingginya, awan-awan menjadi pemandangan untuk siapapun yang hadir pada bangunan itu, bahkan mereka dapat melihat bulan lebih dekat dibanding orang lain kebanyakan. Jika, bangunan ini adalah tempat tinggal maka ia tidak akan pernah kosong; tapi sayang, tidak banyak yang menjadikannya sebagai tempat tinggal. Love is like a building without definite capacity . S eperti bangunan tanpa kapasitas, cinta demikian adanya. Bertambahnya kecintaan terhadap sesuatu akan menentukkan porsi pada bangunan itu. Ia dapat menambah ruang baru, memperluas ruangannya sendiri, dan deretan nama akan menjadi ‘barang’ diruangan yang sudah ditentukkan. Mereka, d...