Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2020

Nilai dari Sebuah Komentar

Tubuh menjadi tempat manusia untuk bisa hidup. Merasakan yang namanya berwujud, bernafas, dan berdetak. Jika saat bercermin, kamu menemukan ketidaksempurnaan fisik. Hal itu tidak lebih dari kewajaran yang mengajarkan kita tentang rasa penerimaan. Suatu saat kita akan sadar, pada dasarnya semua ini hanya sebuah tempat singgah yang mau bagaimana pun diakhiri dengan kata selamat tinggal. Ya walaupun, beberapa manusia mudah untuk berkomentar tentang fisik yang sebenarnya hanya bagian eksternal dari diri kita. Mungkin juga, karena dianggap eksternal, komentar soal fisik tidak lagi sebuah hal tabu, ia suka disandingkan dengan kalimat-kalimat menyatakan bahwa yang dikatakan tidak lain adalah fakta. Bagaimana pun juga, berkomentar tidak pernah jadi suatu larangan, tapi apa yang kita coba komentari selalu saja bisa menggambarkan bagaimana cara kita memandang manusia lain. Seperti, saat seseorang berkomentar tentang cara berpakaian orang lain. Secara tidak langsung kita dapat berpikir bahwa ia s...

Manusia dan Kata-kata Maaf

Menjadi pribadi yang pemaaf adalah perbuatan ikhlas mendasar untuk menjalani serangkaian perjalanan dalam hidup. Kata Papa saya,  “Ketika telah akrab dengan kata maaf, kita akan selalu mempunyai tenaga lebih karena tidak lagi perlu menunggu permohonan maaf dari orang lain untuk sekedar bisa memaafkan.”  Saya rasa, menjadi versi baik seperti itu akan sangat sulit. Apalagi, setiap manusia cenderung ingin dihargai dan dilindungi perasaannya dengan sangat hati-hati. Bagaimana kalau hal itu bisa dipermudah oleh orang lain juga diri sendiri ? Tentunya, dengan belajar menjadi orang yang mudah mengutarakan “maaf” seperti saat mengucapkan “terima kasih” Kita mengetahui bahwa setiap orang memiliki batas kewajaran berbeda. Disaat orang lain mengganggapmu salah, belum tentu hal terpikirkan juga olehmu. Biasanya hal ini terjadi ketika hal-hal yang tidak kita sadari ternyata dengan sangat mudah dapat menyakiti perasaan orang lain. Permasalahan seperti ini cenderung membuat kita lebih suka ‘...

Memaafkan Diri Sendiri

Mengapresiasi, memaklumi, bahkan memaafkan adalah hal yang sering kita lihat dari sudut pandang orang lain. Hal itu dapat dikatakan sebagai "pengharapan diri dari lingkungan sekitar" padahal banyak manusia yang mendapati kecukupan diluar dari mengharapkan lingkungannya tersebut. Sebagai contoh apresiasi, pemakluman, pemaafan tidak melulu harus kita dapatkan dari orang lain melainkan, dari kecintaan kita terhadap diri kita sendiri atau sering disebut self loving.  Jika kita mencintai lingkungan sekitar, maka hal - hal kecil dapat kita maklumi. Dan dengan hal tersebut kita akan mulai mencoba meyakini bahwa manusia tidak lepas dari kesalahan karena salah satu cara dalam belajar memperbaiki diri adalah dengan rasa bersalah . Termasuk diri ini, sebagai manusia tentu kita melakukan kesalahan yang kadang menurut kita mungkin dapat terhindarkan, namun sesuatu yang sudah terjadi tidak mungkin lagi terhindarkan . Maka salah satu cara untuk mengikhlaskan kesalahan adalah menyadari ba...