If you’re not born as a flower.
Maybe you’re a butterfly.
Semua manusia tentu dilahirkan dalam keadaan yang berbeda-beda, ada yang memiliki hal lebih dibandingkan manusia lain ataupun sebaliknya. Kita mungkin, tidak sadar tapi, hal ini sudah dialami semenjak kita lahir, bahkan saat sedang dalam kandungan. ‘If you’re not born as a flower. Maybe you’re a butterfly.’ Ungkapan ini saya maksudkan, bahwa dalam hidup keadaan awal yang kita dapatkan bukan menjadi kuasa kita ataupun pilihan milik kita. Namun, semakin besar, ‘sekarang’ merupakan waktu untuk memilih dan ‘masa depan’ adalah risiko dari hal yang kita pilih. Keadaan awal tidak pernah menjadi suatu kesalahan, seperti itulah kondisi lahiriah yang ditemukan saat seseorang baru menggengam cahaya pertama kehidupan.
Sebuah bunga, akan selalu menjadi bunga walaupun ia belum dalam keadaan mekar. Warna yang begitu cantik dan semerbak harumnya menjadi keindahan tersendiri. Ia tumbuh, dari pohon ataupun dari batang kecil miliknya, dengan air hujan yang memang didatangkan untuk menyirami segala sisi tubuhnya ataupun kecintaan seseorang hingga ia mau memupuki dan menyiram sebuah bunga setiap hari –kehidupan yang lebih mudah. Sebagian manusia akan Tuhan berkati dengan kehidupan selayaknya sebuah bunga. Lingkungan yang sangat mendukung seperti tidak ada kendala. Namun bukankah, kekhawatiran itu kadang tidak terlihat? Ia seperti bayangan dalam gelap, hanya perasaan yang dapat mewakilinya.
Adapun, manusia yang hidup seperti kupu-kupu. Ia tidak terlahir sebagai manusia dengan segala kesempurnaan, butuh proses panjang untuk bisa menampakkan sayap dengan penuh kehangatan. Diawali menjadi telur, ulat, kepompong, hingga kupu-kupu yang sebenarnya. Kita harus percaya, jika memang tidak dilahirkan sebagai bunga jadilah kupu-kupu dengan segala pilihan yang dipunya. Walau setelahnya, kupu-kupu tetap harus hidup dengan caranya sendiri. Tidak seperti bunga dengan segala fasilitas, kupu-kupu harus terbang, hinggap untuk menemukan makanan, lalu beristirahat dan tertidur. Mungkin terlihat sangat sulit, tapi kehidupan bunga tidak pernah benar-benar lepas dari sebubah kekhawatiran. Bagaimana jika manusia, tiba-tiba memetik dirinya yang sedang lengah itu? Dalam sekejap cantiknya akan layu sebelum waktu yang sebenarnya akan tiba –sebuah khawatir yang disimpan pada dirinya sendiri. Jadi, tidak ada yang benar-benar mudah bukan? ada sisi baik dan buruknya masing-masing. Selamat menjalani petualang dicerita masing-masing!
Comments
Post a Comment